Selasa, 19 November 2013

LOVE IN THE SILENCE



            Krystal POV
Namaku Jung Soo jung, tapi orang-orang mengenalku sebagai Krystal, nama baratku. Aku gadis berkacamata yang kuper.Tidak ada yang menarik dari diriku, aku hanya gadis remaja pada umumnya. Saa tini aku duduk di kelas XI S.M Senior high School. Mungkin satu-satunya keahlianku adalah belajar, entahlah hanya itu yang bisa aku lakukan dengan baik. Aku memang tipe orang yang introverted,tak heran jika aku sama sekali tak punya teman dekat. Di sekolah aku lebih sering menghabiskan waktu di perpustakaan, berteman dengan buku-buku tebal yang bagi sebagian orang mungkin terdengar membosankan. Aku tahu teman-teman sering menyebutku anti sosial, bagaimana lagi memang itu kenyataannya. Satu-satunya sahabatku adalah Eonniku, Jung SooYoen.
            Aku sama sekali tidak tertarik untuk memiliki namja chingu, karena jujur saja hatiku telah tercuri. Namanya Kim Joon Myun, tapi semua orang memanggilnya Suho, karena dia memang pelindung, guardian angel. Dia membelaku saat aku dikerjai habis-habisan oleh para senior waktu masa orientasi. Dalam hidupku tidak ada orang yang mau repot-repot membelaku (kecuali keluargaku) selain dia, ya hanya dia. Terhitung sudah satu tahun aku menyukainya secara diam-diam. Memang hanya dengan cara ini aku bisa menyukai ani… mencintainya. Karena realitanya dia sudah memiliki seorang yeoja chingu, namanya Yoon Sohee. Salah satu gadis paling populer di sekolah, sangat bertolak belakang denganku. Kau tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang dalam diam sepertiku?. Seru tapi sakit.
Mungkin setelah ini aku harus lebih rajin ke gereja karena Tuhan telah mengabulkan salah satu keinginanku, aku satu kelas dengan Suho!. Akhirnya setelah satu tahun aku hanya bisa melihatnya bermain bola melalui kaca jendela perpustakaan. Mungkin aku bisa lebih dekat dengannya. Meskipun aku tahu itu mustahil, hanya sebatas angan yang tak sampai. Dengan hati berdebar-debar aku melangkahkan kaki menuju kelas baruku. Aku yakin sekali kalau Suho sudah ada di dalam kelas.
Annyeong!”
 sapa seseorang kepadaku, aku yang berjalan menunduk otomatis mendongak kaget. Dan aku semakin kaget begitu mengetahui siapa orang yang menyapakau, Suho. aku yakin wajah kagetku pasti sangat aneh saat ini, karena tak dapat mengontrol rasa senang ini aku langsung berjalan melewatinya. Bodohnya aku bahkan tak membalas sapaannya. Aku sangat senang karena ini pertama kalinya dia menyapaku. Oh ayolah Krystal, dia tidak hanya menyapamu, tapi semua orang yang masuk kelas, tidakkah kau itu begitu naïf??. Aku meruntuki kebodohanku sendiri. Aku putuskan untuk duduk di meja pojok paling belakang. Aku tahu kalau itu posisi yang tidak populer bagi seorang juara kelas sepertiku, tapi aku punya maksud lain. Dengan duduk di pojok aku bisa mengawasi seluruh kelas termasuk Suho.
Author Pov
 Kim Songsaengnim selaku wali kelas memasuki kelas XI-A. beliau lalu mengumumkan untuk memilih ketua kelas. Sebagian siswa mengajukan Suho sebagai calon tunggal. Kim Songsaengnim kemudian bertanya satu persatu pada semua murid apakah menyetujui Suho menjadi ketua kelas.
“Baekhyun,apa kau setuju?”
ne
“Sulli?”
ne
“Krystal?”
“….”
“Krystal, bagaimana kau setuju?”
“aku…aku abstain”
“baiklah”
Mendengar itu Suho otomatis menoleh ke arah Krystal. “ada apa dengan gadis itu?” pikir Suho. Krystal hanya bisa membuang muka, sebenarnya dia tadi sangat gugup hanya untuk menjawab “ya” entah mengapa malah kata abstain yang keluar darinya. Meskipun begitu Suho tetap ditetapkan sebagai ketua kelas yang sah.

***
            Hari ini Sohee mengajak Suho jalan-jalan ke Myeondong, Suho dengan senang hati menerima ajakan kekasihnya itu. Mereka berjalan bergandengan tangan di sepanjang jalan kawasan pertokoan itu. Membuat siapa saja yang melihat menjadi iri, tak terkecuali gadis berkacamata yang sedang berjalan ke arah berlawanan bersama sang kakak. Sakit, itulah yang dirasakan Krystal saat ini.
Seandainya dia adalah aku…
            Krystal memilih menyembunyikan wajahnya di balik punggung sang kakak. Dia benar-benar tidak ingin Suho melihatnya. Tapi terlambat karena Suho sebenarnya sudah mengenalinya. Dia hendak menyapa tetapi karena perbuatan Krystal diurungkannya niat itu.
“dia menghindariku? Wae?” Suho benar-benar tidak mengerti.
“mungkin sebaiknya besok aku bicara dengannya.”

***
Suho Pov
Hari ini setelah bel aku tidak bisa langsung pulang karena hujan deras mengguyur kota Seoul.  Masih banyak siswa yang belum pulang, termasuk para sahabatku, Chanyeol, Kyungsoo dan Baekhyun.  Aku menghabiskan waktu menunggu hujan reda sembari mengobrol dengan mereka. Tiba-tiba mataku menangkap sosok gadis yang terlihat begitu menikmati hujan, pandangannya terus menatap rinai hujan di luar sana. Sesekali kepalanya bergoyang, seolah hujan itu berlagu.
“Krystal itu memang cantik Hyung, tapi kau kan sudah mempunyai Sohee” ucapan Chanyeol mengalihkan pandanganku.
aniya. Aku hanya merasa dia tidak menyukaiku”
wae?” Tanya Kyungsoo
“entahlah sepertinya dia selalu menghindariku”
“mungkin itu hanya perasaanmu saja Hyung, dia itu memang ice princess” Kyungsoo berargumen.
“kalau saja dia tidak sedingin itu, aku pasti bersedia menjadi Namja chingunya” kali ini Baekhyun yang nyeletuk.
mwo??? Kau pikir kau siapa? Minho sunbae saja ditolak olehnya kau masih bermimpi menjadi Namja chingunya??” ungkap Chanyeol
“benarkah dia menolak Minho sunbae?” Tanyaku tak percaya.
ne hyung” jawab Chanyeol mantab. Benar-benar gadis yang tidak bisa ditebak, di sekolah ini mana ada gadis yang bisa menolak pesona Minho sunbae?.
“selain cantik dia juga sangat pintar, aku heran bagaimana bisa dia menyelesaikan soal trigonometri dengan sangat cepat?” aku setuju dengan Kyungsoo, dia memang sangat pintar. Tadi kami semua dibuat terkagum-kagum karenanya.
Hyung, sebagai ketua kelas kau bisamemintanya mengajari siswa yang lain. Masak hanya dia saja yang jagomatematika. Kami semua juga mau.” Kata Baekhyun.
“baiklah. mungkin memang sebaiknya aku bicara dengannya” aku bangkit dari kursiku.
HWAITING Hyung!” ketiga sahabatku member semangat.
Sampai di samping Krystal, aku langsung mengungkapkan unek-unekku selama ini meskipun dia masih asyik memandang hujan.
“Krystal-ssi aku tidak tahu apa masalahmu selama ini, tapi aku rasa kau selalu menghindariku. Jika aku memang punya salah padamu, aku mohon bicaralah. Kita mungkin bisa menjadi teman yang baik. Dugaanku ingin kau lebih bergaul dengan teman-teman yang lain. Mereka ingin kau mengajari matematika.” Kataku panjang lebar. Tapi tidak ada reaksi apapun darinya.
“Krystal-ssi?” panggilku lagi, dia menoleh dan melepas sebuah earphone?? Oh God, jangan bilang kalau tadi dia tidak mendengar perkataanku yang panjang lebar. Gadis ini benar-benar membuatku mati kutu. Cumakau Krystal yang bisa melakukannya.
“Suho?ada apa??” tanyanya kaget.
Aniya. Jangan pikirkan.” Aku benar-benar malu pada diriku sendiri.
Sampai di mejaku aku langsung ditertawai teman-temanku.
“huahahahaha kau lihat bagaimana muka Suho Hyung saat tahu Krystal tidak mendengarnya?” ingin aku bungkam mulut Chanyeol sekarang juga.
Hyung, kau terlihat seperti orang bodoh.” Mungkin Baekhyun memang benar. Aku memang bodoh.

***
            Krystal Pov
Hari ini aku pulang sedikit terlambat dari biasanya karena aku harus menemui Lee Songsaengnim untuk bimbingan olimpiade matematika. Aku melewati koridor deretan kelas XII, di depan aku melihat Taeyang dan gengnya. Oh Tuhan, semoga kali ini aku selamat. Tanpa mempedulikan mereka aku berjalan seperti biasa. Tapi sial, seseorang telah menarik tasku dengan kasar.
“hei, mau kemana gadis manis?” aku tak mempedulikan Taeyang, dengan susah payah aku merebut tasku kembali. Sialnya dia malah merampas kacamataku. Oh tidak, tanpa benda itu aku tidak bisa melihat dengan baik.
“kau mau ini?” aku berusaha menjinjit untuk mengambil kacamataku kembali. Tapi diamalah sengaja menjatuhkannya,
“oops sorry!” tak hanya sampai di situ, dia juga menginjak kacamataku hingga remuk.
“aku benar-benar tidak sengaja.” Bisa-bisanya dia bilang tidak sengaja?. Setelah puas mengerjaiku mereka berlalu begitu saja. Dasar preman!. Hari ini aku benar-benar sial.
***
Sampai di rumah aku langsung menghempaskan tubuhku di atas kasur kamarku.
“Soojung, saatnya makan malam.” Itu pasti suara eonniku. Tapi aku malas untuk sekedar makan malam kali ini.
“kau kenapa? Kau sakit?” eonni sudah adadi sampingku dan memegang keningku.
aniya eonni, nan gwaenchana.” Kataku padanya
“apa ada masalah?” aku memang tidak bisa menyembunyikan apapun dari kakakku. Akupun memperlihatkan kacamataku yang sudah rusak.
“siapa yang melakukannya?”
“preman sekolah.”
“baiklah, tunggu sebentar ne.”
Tak berapa lama kemudian eonni kembali kekamarku.
“pakailah ini.” Eonni memberiku sepasang lensa kontak
“tapi eonni, aku tidak bisa memakainya.”
saeng, kalau kau pakai ini kejadian seperti tadi tidak akan terulang.” benar juga kata eonni, mungkin aku harus mencoba memakai lensa kontak. Eonni membantuku memakainya. Tidak terlalu buruk pikirku.
“kau terlihat lebih cantik Soojung”
***
            Krystal Pov
Pagi ini aku sedikit tidak bersemangat, mungkin karena udara musim dingin yang mulai melanda kota Seoul. Aku memandang hampa ke luar jendela kelasku, sampai sebuah suara yang sangat kukenal datang memasuki kelas dengan senyuman khasnya.
“Selamat pagi semua!” sapanya langsung dijawab serempak semua teman kecuali aku tentunya. Entah mengapa perasaanku jadi lebih baik sekarang.
Hyung, syalmu bagus.” Syal? Aku baru sadar kalau Suho memakai syal., dan ya Tuhan…
Itu syal yang aku berikan secara diam-diam 6 bulan lalu saat ulang tahunnya.
ne, ini syal istimewa.” Dia bilang apa tadi, istimewa?
“pasti dari Sohee” Chanyeol, si tiang listrik itu telah salah menebak.
aniya. Ada seseorang yang memberikannya.”
“jangan-jangan penggemar rahasiamu Hyung.” Baekhyun benar, aku memang penggemar rahasia Suho.
“entahlah.Yang jelas sampai saat ini aku masih mencarinya” mencari? Berarti selama ini Suho mencariku? Apa aku tidak salah dengar?. Andai dia tahu akulah orangnya,apa yang akan dia lakukan? Mungkinkah ada kesematan bagiku untuk memenangkan hatinya?
“kenapa kau mencarinya Hyung?” pertanyaan yang bagus Kyungsoo, aku juga ingin tahu.
“karena aku tahu dia sangat mencintaiku melebihi siapapun…” aku lemas saat mendengar jawaban Suho.

FLASHBACK
SuhoPov
Hari ini sungguh sangat menyenangkan, meskipun juga melelahkan karena hari ini adalah ulang tahunku. Aku baru saja mentraktir teman-temanku di kantin sekolah mereka banyak memberiku hadiah. Sohee memberiku sebuah jam tangan, aku menyukainya. Sampai di lokerku aku heran kenapa pintunya tidak terkunci, mungkin aku lupa menguncinya. Aku semakin heran ketika terdapat sebuah kotak kado di dalamnya. Siapa yang mengirimnya? Kenapa tidak diberikan secara langsung?. Terdorong oleh rasa penasaran akupun membuka kotak itu, ternyata isinya adalah sebuah syal. Sepertinya hasil rajutan sendiri, bagus. Siapa yang memberinya? Ternyata juga terdapat sepucuk surat, segera aku membacanya.

            Dear Suho,
Happy b’day to you… Happy b’day to you….
Selamat  ulang tahun Suho. aku selalu berdoa agar Tuhan berkenan memberikan segala yang terbaik untukmu. Pasti saat ini kau bertanya-tanya siapa diriku. Aku bukan siapa-siapa, aku hanya gadis biasa yang menyukai orang sempurna sepertimu. Meskipun kau tak pernah tahu seberapa besar rasa cintaku padamu. Bagiku kau bukan pelindung, tapi seorang pencuri, ya pencuri hatiku. Kau telah berhasil mencuri hatiku sejak awal. Jika orang lain mengibaratkan rasa cintanya sedalam lautan maka aku tidak. Karena sedalam-dalamnya lautan pasti mempunyai dasar dan bisa diukur sementara rasa cintaku tidak. Aku mencintaimu sedalam hatiku bisa mencintaimu, tanpa batas. Aku mencintaimu tidak seperti sekuntum bunga yang hanya mekar saat musim semi tiba kemudian akan layu. Aku mencintaimu seperti aliran sebuah sungai, terus mengalir tanpa henti di sepanjang musim. Mungkin semua kata-kata yang coba kurangkai ini adalah sebuah omong kosong bagimu, karena memang semua kata takada yang bisa menggambarkan rasa cintaku padamu. Suho, SARANGHAE…
S.J
Kuakui aku sedikit merinding saat membaca surat ini, terasa ditulis dengan segenap perasaan hingga mampu menggetarkan perasaanku. Aku dibuat begitu penasaran dengan surat ini. SJ? Siapa gadis yang berinisial SJ di sekolah ini?. Siapa gadis yang mencintaiku tanpa batas laksana sungai yang terus mengalir?. Molla, yang aku tahu aku harus menemukan siapa orangnya.
***
            Author Pov
Suho sudah sampai di koridor sekolah ketika baru disadari kunci mobilnya tertinggal, terpaksa dia kembali ke kelas untuk menggambilnya. Sampai di kelas dia menyadari ternyata masih ada orang disana. Orang itu adalah Krystal yang sedang membersihkan jendela kelas sambil berdiri diatas meja.
“Krystal, kau piket sendirian, kemana yang lainnya?”
molla, mungkin sudah pulang” jawab Krystal datar.
“baiklah aku akan membantumu” tanpa menunggu jawaban Krystal, Suho langsung mengambil sebuah sapu dan mulai menyapu lantai kelas itu. Krystal tersenyum menyadari bahwa dia sedang berdua bersama orang yang dicintainya.
“ah, susah sekali” Krystal mendengus kesal ketika dia kesulitan membersihkan bagian pojok jendela itu, tangannya tidak sampai. Tanpa  disadarinya tumpuan meja itu tidak seimbang, sejurus kemudian dia oleng. Krystal bersiap merasakan rasa sakit tak tertahankan. Tapi….
Hap!
Krystal heran kenapa dia tidak merasakan sakit, dia baru tahu kalau jatuh itu rasanya hangat. Hangat? Tunggu dulu, segera dia membuka matanya yang sedari tadi tertutup. OMO! Dia tidak percaya saat ini dia ada dalam pelukan Suho. Sejurus kemudian dua pasang manik mata itu bertemu. Suho baru menyadari kalau Krystal melepas kacamata minus yang selama ini dipakainya. Cantik, itulah yang ada dalam pikiran Suho saat ini. Mata itu seolah punya magnet yang bisa menariknya kedalam pesona Krystal. Mata yang sanggup membuat orang mengatakan kalau sang pemilikya adalah gadis yang cantik dengan hanya melihat matanya saja. Krystal ingin waktu dihentikan saat itu juga, satu sisi dalam dirinya seolah enggan untuk melewatkan kesempatan ini.
“Suho-ssi, lepaskan aku” ucapan Krystal barusan membuat Suho tersadar dari petualangannya menyelami mata indah itu. Diapun menuruti Krystal. Sejenak suasana canggung menyelimuti keduanya.
“Krystal, maafkan aku. Oh ya aku harus segera pulang mungkin saat ini Sohee sudah menungguku.”  Kembali kecewa dan sakit, seperti sudah sangat biasa dialami Krystal.
***
Suho Pov
            Sepanjang jalan menuju kelas Sohee aku terus terbayang kejadian bersama Krystal tadi. Entah mengapa ada satu sisi dalam hatiku yang merasa senang dengan kejadian tadi. Aniya… apa yang aku pikirkan, ingatlah Suho kau sudah punya Sohee. Kulangkahkan kakiku menuju kelas di ujung koridor itu, lampunya masih menyala pertanda masih ada orang di dalamnya. Kasihan Sohee mungkin sudah lama menungguku.
“Sohee, maafkan..” aku tidak bisa melanjutkan kalimatku karena terlalu kaget. Sohee, kekasihku sedang berciuman dengan pria lain di dalam kelas!. Aku seperti tidak percaya pada mataku sendiri, Sohee menghianatiku. Sepertinya perkataanku tadi mengganggu aktifitas pasangan ini, mereka melepaskan ciuman itu. Sohee menatapku seperti maling yang tertangkap basah. Aku tak bisa terima ini, aku benar-benar marah. Harga diriku seperti dihempaskan begitu saja. Segera aku menjauh dari tempat itu.
oppa, tunggu!” aku tahu Sohee mengejarku. Untuk apa lagi? Kuanggap aku dan dia sekarang sudah berakhir. Segera aku masuk kedalam toilet pria. Aku menjambak kasar rambutku sendiri.Salah apa aku hingga Sohee bisa melakukan ini padaku?. Karena emosi ku tinjukaca di depanku untuk menyalurkan emosi yang sudah di ubun-ubun.
“PRANGGGG..” hatiku sekarang seperti kaca ini, hancur berkeping-keping. Kurasakan tanganku mulai terasa sakit. Tak apalah toh rasa sakitnya tak sepadan dengan sakit hatiku.
***
            Krystal Pov
Setelah menyelasaikan piketku, akupun segera pulang. Di koridor aku melihat seseorang berjalan gontai di depanku, sepertinya aku mengenal siapa orang itu, Suho. ada apa dengannya, bukankah tadi diabaik-baik saja?. Aku melihat ke lantai, kenapa ada bercak darah?. Aku sangat kaget ketika menyadari kalau darah ini berasal dari tangan kanan Suho. Ya Tuhan, apa yang terjadi padanya.
“Suho,tunggu!.” Aku berhasil menghentikannya
Diamasih diam.
“ada apa dengan tangganmu?”
aniaya...” tanpa menunggu jawaban Suhoaku segera menarik paksa tangan kirinya. Aku tidak bisa membiarkan dia terluka.
***
            Suho Pov
Krystal menarik paksa tanganku dan membawaku ketaman sekolah. Sejenak kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak. Ternyata kotak obat.
“kenapa kau membawa kotak obat ke sekolah?”
“eonniku yang membawakannya, dia tahu aku sering diganggu preman sekolah. Jadi dia memberiku ini untuk jaga-jaga. Sudahlah jangan banyak Tanya, mana tanganmu?.”
Akupun menurut. Dia mulai mengobati tangan kananku. Sesekali aku meringgis kesakitan, kemudian dengan sabar Krystal meniup lukaku. Ternyata benar dugaanku dia sebenarnya gadis yang baik meskipun sedikit dingin.
“kenapa kau bisa terluka seperti ini? Jangan bilang kau melukai dirimu sendiri” aku mengangguk.
“kau benar-benar bodoh.”
“kau memang benar Krystal, aku memang sangat bodoh.”
musun suriya?”
“aku sangat bodoh sampai-sampai kekasihku menghianatiku.” Kulihat dia membulatkan matanya tak percaya.
mianhae Suho-ssi”
“tidak apa-apa.”
cha! Sudah selesai.” Aku melihat tanganku sudah penuh dengan plester. Aku yang meminta agar tidak menggunakan kasa perban atau semacamnya.
“kalau begitu aku pulang dulu Suho-ssi.” Apa dia mau pulang? Aku belum ingin berpisah dengannya. Dengan sigap aku menahan tangannya.
“tunggu”
“ada apa lagi?”
“sebagai ucapan terimakasih maukah kau pergi menonton bola denganku sabtu malam besok?”
“….” Kumohon jangan menolak Krystal.
“ne” aku tersenyum senang.
***
            Suho Pov
Malam ini aku melajukan mobilku dari rumahku dikawasan gangnam menuju rumah Krystal. Ini pertama kalinya aku akan menghabiskan malam minggu bukan dengan Sohee. Beberapa hari ini memang dia berusaha menghubungiku, tapi tentu saja aku tolak. Aku tidak mungkin kembali padanya. Hanya butuh waktu 15 menit aku sudah sampai di depan rumah Krystal. Aku menekan bel yang terletak di samping pintu. Tak berapa lama kemudian pintu terbuka
annyeong haseyo..” sapaku pada seorang gadis yang lebih tua. Mungkin ini dia eonninya Krystal.
nado annyeong, kau pasti Suho kan?”
ne noona
“tunggu sebentar Soojung sedang bersiap-siap”
“Soojung?” tanyaku tak mengerti.
“ah..kau tidak tahu ya kalau nama korea Krystal itu Soojung?.” Jadi begitu.
ne noona, aku baru tahu.” Soojung, nama yang bagus juga.
“kau namja pertama yang berhasil mengajak Soojung jalan.”
“benarkah?” kenyataan ini membuatku merasa spesial. Tak lama kemudian Krystal turun dari kamarnya di lantai dua. Cantik seperti biasanya, entah mengapa saat memandang wajanya ada perasaan senang yang sulit di jelaskan muncul dalam hatiku.
“ayo…”aku meraih tangannya dan segera menuju mobilku.
***
Aku mengajak Krystal menonton pertandingan sepakbola Seoul FC melawan Gamba Osaka Jepang dalam lanjutan liga Champion asia. Pertandingan berjalan dengan seru tentu saja. Aku tidak tahu apakah Krystal menyukai sepak bola atau tidak, yang jelas aku senang melihat Krystal juga sepertinya menikmati pertandingan ini. Aku seperti melihat sisi lain seorang Krystal. Dia terlihat lebih bebas, jauh dari kesan ice princess yang selama ini melekat padanya. Dia menoleh ke arahku, sial aku ketahuan sedang memperhatikannya.
“kenapa?”
aniya..” aku pura-pura bersikap biasadan berteriak memberi semangat kepada Seoul FC.
***
Kini aku dan Krystal sudah berjalan keluar dari stadion, pertandingan berakhir seri.
“Krystal, terimakasih ya?”
“hmm. Kenapa harus berterimakasih?”
“karena kau mau menemaniku malam ini.”
“seharusnya aku yang berterimakasih, aku baru pertama ini menonton pertandingan sepak bola secara langsung.”
“benarkah?”
“di Amerika sepak bola tidak terlalu populer, aku lebih sering menonton pertandingan basket bersama appa.”
“ya, kurasa begitu.” Krystal kemudian menyadari sesuatu, dan sepertinya dia tengah mencari sesuatu sambil menunduk.
“Krystal, ada apa?”
“sepertinya kalungku jatuh.”
Aku dan dia kemudian mencari kalung itu, sedikit sulit karena banyaknya orang yang lalu lalang.
“ketemu!, ah sepertinya kalung ini putus.” Krystal tampak sedih. Akupun melihat kalung itu.
“tidak, ini hanya lepas. Biar kubantu memakainya kembali” Akupun memakaikan kalung itu pada leher jenjang Krystal. Aku baru menyadari kalau kalung ini mempunyai sebuah liontin. Inisial SJ. Tunggu dulu, sepertinya aku tidak asing dengan inisial itu.
“SJ?”
ne, SJ untuk Soojung, eommaku yang memberikannya, wae?”
“SJ untuk soojung?” aku menggumamkannya beberapa kali dan langsung teringat pada gadis yang memberiku syal itu. Mungkinkah gadis itu adalah Krystal?. Betapa senangnya andai itu benar.
“Krystal, apa kau mengenal surat ini?.” Aku mengambil surat itu yang selau aku bawa dalam dompetku. Seperti dugaanku Krystal tampak kaget. Ya Tuhan, semoga perasaanku benar adanya. Masih tidak ada jawaban.
“Krystal, aku mohon jawab aku.”
“memangnya kalau seandainya benar aku mengenal surat itu, apa yang akan kau lakukan?”
“aku akan memohon padamu untuk menjadi yeoja chinguku.” Kataku sungguh-sungguh sembari berlutut di depannya.
“Suho, apa yang kau lakukan. Ayo cepat bangun!.” Katanya tidak nyaman karena kini kami menjadi pusat perhatian di pelataran stadion ini.
“terima saja dia agasshi”  kata salah seorang yang melihat kami member dukungan padaku.
“Krystal, aku tidak akan berdiri sampai kau menjawabku.” Kulihat dia mulai terisak. Kumohon jangan menagis, aku tidak sanggup melihat air mata bodoh itu keluar dari mata indahmu.
ne Suho, memang aku orang yang telah memberimu syal itu. Aku gadis bodoh yang mencintaimu. ” Ucapnya dengan suara parau. Ternyata benar dialah gadis yang kucari selama ini, gadis yang mencintaiku laksana sebuah sungai. Hatiku begitu gembira hingga jika harus masuk ke nereka untuk menebus rasa bahagia ini aku pasti mau. Aku langsung bangkit dan memeluknya.
“Krystal, kaulah gadis yang kucari selama ini.” Para penonton bertepuk riuh melihat kami. Mereka mungkin seperti melihat serial drama. Ya, kisah cintaku dengan Krystal memang laksana drama di Tv.
“Suho, apa benar kau mencintaiku?” Tanya Krystal ragu-ragu.
ne, aku sangat mencintaimu Krystal sejakawal kau telah mencuri perhatianku. apa mau bukti??” tanpa basa-basi aku berlari ke tengah pelataran itu untuk menarik perhatian semua orang.
“perhatian semua! AKU KIM JOON MYUN SANGAT MENCINTAI KRYSTAL JUNG!!!
KRYSTAL SARANGHAE.” Aku terenggah-enggah selesai mengucapkannya. Orang-orang riuh menyambut teriakanku.
“dasar anak muda!” komentar salah seorang bapak yang melintas di depanku.
“KRYSTAL JUNG, MAUKAH KAU MENJADI YEOJA CHINGUKU?” Teriakku lagi. Krystal mendekat kearahku.
Ne Suho-ssi, aku mau.” Aku memeluknya sekali lagi seakan tak mau terpisahkan. Tuhan, tolong jangan pisahkan kami. Karena aku sangat mencintainya.

SELESAI

KONTRIBUSI ILMU GEOGRAFI TERHADAP ILMU KEWARGANEGARAAN

Assalamu'alaikum....
berangkat dari pengalaman pribadi sebagai Mahasiswa baru yang amatiran, hal pertama yang terfikir saat diberi tugas oleh dosen adalah "cari di internet". jika anda memiliki jawaban yang berbeda misalnya "pergi ke perpus" maka anda adalah tergolong Mahasiswa rajin. sayangnya saya adalah bagian dari mayoritas Mahasiswa "kurang rajin" yang ingin menyelesaikan semua tugas secara instan, dan internet adalah jalan terbaik. namun hal ini juga kadang menuai sedikit hambatan jika tugas yang diberikan oleh Dosen terlalu spesifik, sehingga jika kita mencari tahu kepada "mbah" Google kadang kala kurang sesuai. untuk itulah saya ingin share tugas yang pernah saya selesaikan, sekedar membantu mungkin nanti ada adik tingkat yang mendapat tugas serupa.

KONTRIBUSI ILMU GEOGRAFI TERHADAP ILMU KEWARGANEGARAAN

A.    Pengertian Ilmu Geografi
Ø  Menurut Wikipedia Indonesia
            Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").

Ø  Menurut Prof. Bintarto, Ilmu geografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan regional untuk kepentingan program, proses keberhasilan pembangunan.
Inti mempelajari geografi adalah:
1.Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya.
2.Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
3.Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara atau dunia.
4.Megembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.
5.Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya.
6.Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya.


B. KONTRIBUSI ILMU GEOGRAFI TERHADAP ILMU KEWARGANEGARAAN

Geografi merupakan ilmu yang menelaah relasi atau hubungan antara manusia dan lingkungan, mengkaji tentang alam, budaya dan organisasi sosial. Kontribusi ilmu geografi ini sangat dominan yaitu ditinjau dari relasi warga Negara dan lingkungan disekitarnya.  Bila manusia atau warga Negara tidak melestarikan dan menjaga lingkungannya maka akan terjadi kerusakan wilayah. Bila terjadi dampak negatif seperti itu pada kenyataannya orang tersebut tidak menjadi warga Negara yang baik, karena sejatinya manusia adalah sebagai makhluk yang mampu menjadikan  baik dan buruknya suatu kondisi di sekelilingnya.
Dari beberapa inti yang diperoleh dari mempelajari ilmu geografi di atas dapat disimpulkan bahwa goegrafi memiliki kontribusi terhadap ilmu kewarganegaraan karena hak dan kewajiban setiap warga negara yang dipelajari oleh ilmu kewarganegaraan sedikit banyak juga menyangkut tentang lingkungan hidup yang merupakan bahan kajian ilmu geografi, seperti dalam pemanfaatan sumberdaya alam, pengembangan IPTEK di bidang lingkungan alam, perlindungan kualitas lingkungan hidup dan tanggungjawabnya, sangat perlu diperhatikan, sehingga jelaslah bahwa ilmu geografi juga memiliki kontribusi sebagai salah satu ilmu bantu ilmu kewarganegaraan (IKN)