Kamis, 14 November 2013

MY ENEMY. MY LOVE [FANFICTION]

 casts : Krystal F(X)
           Oh Sehun (EXO-K)
           Xi Luhan  (EXO-M)
           Park Chanyeol (EXO-K)
           others find by yourself 

genre : Romance. Friendship, School life
Rate : T- 17

siang itu di sebuah sekolah bernama S.M senior high school terdapat dua remaja yang sedang dalam posisi start jongkok siap untuk berlari.
“kau siap nona jung?” Tanya namja bernama Oh Sehun yang berada di sampingnya.
“selalu tuan Oh.” Jawabnya mantab
“bersiaplah menguras isi kantongmu untuk mentraktirku.” Ya, kedua musuh itu akan melakukan sebuah taruhan. Siapa yang kalah dalam lomba lari ini harus mentraktir yang menang.
“itu tidak akan terjadi.”
“kalau begitu mari kita buktikan.” Keduanya lalu melesat setelah hitungan ke tiga. Mereka saling mengejar. Soojung walaupun seorang yeoja tapi tidak mau kalah,sebaliknya Sehun yang seorang namja jelas tidak ingin harga dirinya jatuh ditangan musuh bebuyutannya ini. Setelah mengelilingi lapangan estafet ini akhirnya garis finish telah nampak, dan yang pertama menyentuhnya adalah Sehun di susul Soojung yang hanya tertinggal beberapa detik. Sehun menjatuhkan diri diikuti Soojung yang juga kelelahan. Mereka berpunggungan.
“sudah kubilang, akulah yang akan menang…” kata sehun sambil tersenggal-senggal
“itu kan karenakau namja!” soojung berkilah
“dasar kau ini,kalau begini saja baru mengaku lemah. Biasanya kau selalu ingin disejajarkan dengan namja.” Sehun membantah tak kalah sengit.
“yak! Kau ini.”
“sudahlah jangan banyak omong. Ayo cepat ke kantin.” Ucap sehun yang langung menarik tangan soojung secara paksa.

Soojung pov
Mimpi apa aku semalam hingga kini harus kalah oleh seorang Oh Sehun, aku hanya bisa mendengus kesal saat dia menyeretku menuju kantin. Sepanjang jalan semua mata menatap kami. Memang ini pemandangan langka, seorang Soojung bergandengan (lebih tepatnya diseret) oleh Sehun.
“ahjussi aku maupesan makanan” kata Sehun pada penjual makanan di kantin. Dia memesan beberapa makanan yang paling enak dan paling mahal, bisa-bisa aku gagal membeli sepeda baru kalau begini carannya.
“kau mau?”tanyanya menawari. Aku jelas menolak. Tiba-tiba mataku menangkap sosok yang sangat tak asing bagiku. Dialah Xi Luhan, sahabat terbaikku juga kakakku Chanyeol.Ku lihat dia menggandeng seorang yoeja, tidak salah lagi itu pasti yeojacingubarunya. Dia memang seorang playboy, tapi aku tidak pernah mempermasalahkannya,selama dia masih perhatian padaku. Aku tahu kalau sebenarnya aku menempati suatu tempat istimewa di hatinya. Lebih baik dari semua yoejacingunya.Sejujurnya aku menyukainya tapi menjadi sahabatnya sudah cukup membuatku bahagia.
“oh ada playboy tengik itu rupanya.” Kata Sehun masih sambil makan. Aku otomatis menjitak kepalanya.
“bicara apakau!”
“yak! Appo Soojung!”
Luhan dan yeojacingunya kemudian mendekat kearah kami. Oh rasanya aku sakit melihat pemandangan ini.
“annyeong Soojung, Sehun. Kenalkan ini yeojacinguku, ji eun.” Aku menjabat tangan ji eund engan ragu. Luhan oppa kemudian memesan beberapa makanan termasuk jugauntukku. aku sama sekali sudah kehilangan selera makanku oppa. Akupun terpak samemakan ramen di depanku. Sehun memperhatikan aku yang tidak semangat, langsung kujawab dengan sebuah death glear. Ji eun benar-benar membuatku ingin muntah. Dia bergelayut manja di lengan Luhan. Seekali Luhan menyuapkan makanan kepadanya. Sungguh aku tidak kuat dengan pemandangan menyesakkan ini. Segeraaku berlari ke toilet sambil menahan air mataku. Ayolah Soojung kenapa kau jadi cenggeng???.
Sehun pov

Kuperhatikan Soojung yang mempermainkan ramen di depannya. Kutelusuri arah pandangan matanya. Ternyata dia cemburu pada Luhan dan Ji eun. Aku kaget saat dia berlari entah kemana,mungkin ke kamar mandi. Entah mengapa aku jadi tak tega karena melihatnya tadi berkaca-kaca.
“Hyung,sepertinya aku harus kembali ke kelas.” Dustaku pada Luhan Hyung.
Segera aku meluncur ke toilet wanita, menunggu Soojung di depan pintu. Setelah sekian lama akhirnya dia keluar. Matanya sembab, dia benar-benar menagis. Aku tak pernah melihatnya menangis sebelum ini.
“Soojung?” entah kerasukan setan dari mana aku tiba-tiba menangkupkan tanganku pada kedua pipinya. Kuusap sisa air matanya dengan lembut, dia hanya diam. Pipinya begitu tirus, gadis ini sangat kurus. Apa dia tidak makan dengan baik?. Eh, kenapa aku jadi mengkhawatirkan dia?. Ah molla.
Aku sungguh kaget saat tiba-tiba dia memelukku. Rasanya jantungku serasa mau keluardari rongganya. Bicara apa aku? Ingat Sehun dia itu musuhmu. Aku tak mengertisaat tanganku dengan begitu saja membalas pelukannya. Mengelus surai rambutnya yang panjang. Harus aku akui ini nyaman, sangat nyaman.
Soojung pov
Mungkin menangis membuatku jadi bodoh hingga tiba-tiba saja aku memeluk Oh Sehun namja yang paling aku benci di dunia ini.Entahlah, yang kupikirkan saat ini hanyalah ingin berbagi rasa sedihku inidengan orang lain. Aku tak kuat menanggungnya sendiri. Tapi kurasakan kemudiandia membalas pelukanku, mengelus rambutku lembut. Ini membuatku nyaman, sangat nyaman. Kuhirup aroma tubuh Sehun yang sungguh manly. Membuat aku enggan menyudahi adegan ini.
Sehun pov.
setelah pulang sekolah di mobilaku terus memikirkan Soojung. Entahlah, bukan aku yang mau tapi otakku kini dipenuhi ilusi tentangnya. Bayangan dia tersenyum, marah, menanggis semua bagaikan sebuah film yang di putar otakku tanpa henti. Mungkin setelah ini aku harus menemui seorang ahli jiwa. Tak terasa aku sampai di depan rumahku. Sekedar informasi saja bahwa rumahku dan Soojung itu bersebelahan. Segera aku menuju lemari es mencari sesuatu yang bisa menyegarkan kerongkonganku. Kakiku terus melangkah menuju bagian paling atas rumah ini, atap. Aku suka disini karena bisa menikmati hembusan angin yang menyejukkan dan pemandangan kota seoul yangindah. Tiba- tiba mataku menagkap sosok Soojung yang tengah bermain dengan kucingnya juga di atap rumah, lucu sekali pikirku. Oh ya Tuhan, dia hanya mengenakan celana pendek yang nyaris tak terlihat tertutup oleh kaos putihnya yang kebesaran dia terlihat rrrr sexy???. Hey aku ini pria normal yang jikamelihat pemandangan menggoda juga akan ada reaksi dalam diriku. Segera kualihkan pandanganku, sebelum aku semakin gila dibuatnya.
Soojung pov
Aku sedang bermain dengan Sungchu ketika tiba-tiba Chanyeol oppa memanggilku untuk makan siang.Sebenarnya aku sangat malas untuk makan, mungkin itulah yang membuatku sangat kurus. Tapi aku tak mau mengecewakan oppaku tersayang. Di meja makan sudah ada oppa dan eomma, maksudku eomma angkatku. Benar, aku memang seorang anak angkat dari keluarga park. Marga asliku Jung. Mungkin inilah yang membuat eomma selalu dingin padaku karena yang mengadopsiku adalah appa yang merupakan sahabat karib ayah kandungku yang sudah meninggal bersama eommaku. Setelah makan aku lalu membawa piring kotor ke dapur. Tiba-tiba aku kehilangan keseimbangan karena lantai yang licin aku jatuh dan menyebabkan piring yang kupegang ikut jatuh.Mendengar suara gaduh, eomma segera menghampiriku. Dia menatapku seolah ingin memakanku. Aku tak berani menatap wajahnya.
“hey, anak taktau diri. Kau itu tak bisa melakukan satupun hal rupanya.” Ucapnya sambil menjambak rambutku kasar. Appo eomma.
“tapi eomma…”ucapku ingin membela diri tapi sebuah tamparan sukses mendarat di pipi kananku.Aku merasa sakit pada ujung bibirku. Tak hanya sekali dia mengulang tamparan yang sama pada pipi kiriku. Aku menangis tertahan, oppa segera menghampiriku.
“eomma.Apa yang kau pikirkan????” ucapnya membentak sembari memelukku erat. Gomawo oppa. Setidaknya aku masih memilikimu nyang begitu menyayangiku.

Sehun pov

Entah mengapa pagi ini aku ingin mengunjungi Soojung di kelasnya. Kita memang tidak satu kelas. Akhir-akhir iniaku selalu kacau karena memikirnya. Ah molla, apakah aku sudah jatuh cinta dengannya. Tapi dia musuhku. Eottokahae????
Kulihat dia sedang tidur di bangkunya yang terletak paling ujung. Aku mendekatinya,sepertinya dia tak menyadari kehadiranku. Kutoyor dahinya pelan dengan telunjukku. Dia menggeliat.
“nuguya??”katanya marah masih dengan menutup mata. Gadis bodoh, kau harus membuka mata untuk tahu siapa aku.
“kau?” ucapnya kaget saat sudah membuka matanya. Kuperhatikan wajahnya. Ada yang lain. Memar di pipi kiri dan luka di ujung bibir kanannya. Apa eommanya menyiksanya lagi?.Ku pegang wajah tirusnya. Memandangnya tanpa berkedip beberapa saat.
“cantik” ucapkutanpa sadar
“mwo??” deg. Akuharus bagaimana???
“aniya. Kau jelek. Lihat semua memar ini. Membuat wajahmu semakin jelek.”
Dia hanya mempoutkan bibirnya. Ah… imut.
“apa sakit??”aku tahu pasti sakit. Dia hanya mengangguk lemah. Segera kutarik tangannya menuju ruang UKS.
Sampai di ruang UKS ternyata masih sepi, belum ada petugas kesehatan karena ini memang masih sangat pagi. Kubuka kotak obat mencari sesuatu yang bisa mengobati Soojung. Ku usap lukaknya dengan alcohol, obat merah dan anti septik secara bergantian. Dia meringgis menahan rasa sakit. Aku jadi tidak tega melihatnya.
“cha! Sudah selesai.” Ucapku saat pekerjaanku sudah selesai
“gomawo” ucapnya tulus. Aku jadi melayang.
“apa masih sakit??” tanyaku khawatir
“sedikit..”jawabnya. Tiba-tiba sebuah ide gila melintas di otakku yang cemerlang ini.
“aku tahu bagaimana caranya agar lukamu jadi tidak sakit lagi.” Kataku sambil tersenyum evil padanya.
“nde???” tanpa banyak kata ku dekatkan wajahku kearahnya. Kusentuh ujung bibirnya yang membiru dengan bibirku. Ini yang kusebut sebagai obat dari lukanya. Menciumnya. Tapi hanya di ujung bibirnya yang terluka bukan tepat di bibirnya. Meskipun begitu inisudah cukup untuk membuatku melayang. Ku lingkarkan kedua tanganku pada pinggangnya yang ramping. Mencoba semakin menikmati suasana ini. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku dengan sangat kuat.
“apa yang kaulakukan Oh Sehun???” katanya marah sembari melayangkan sebuah tamparan ke pipikiriku. Kuterima dengan senang hati. Aku hanya tersenyum miring. Dia keluar begitu saja.
“kauakan segera menjadi milikku nona Jung.” Kataku pada diri sendiri. Penuh percaya diri.

Soojung pov

Namja bernama Oh Sehun itu apakepalanya sudah terbentur ya? Kenapa tiba-tiba jadi baik padaku.  Dan tadi dia menciumku?? Oh tidak, meskipun itu hanya di ujung bibir tapi tetap saja aku di buat ketar-ketir karena ulahnya. Kulangkahkan kakiku menuju tempat parkir sepedaku dan disana sudah berdiri seorang sehun di samping sepedaku. Mau apa lagi namja itu?
“waeyo??”tanyaku padanya.
“ayo ikut aku”katanya yang langsung seenak jidatnya menyeret tanganku.
“hai lepaskan!Sepedaku?”
“sudah. Nantiaku yang urus.” Katanya meyakinkan.
Dia Membawaku menuju mobilnya, membukakan pintu untukku menyuruhku masuk. Aku tak bisa kabur.Tak lama dia juga ikut masuk di kursi pengemudi. Tiba-tiba dia mencondongkan tubuhnya ke arahku. Membuatku gugup saja.
“Se Sehun. Apayang ingin kau lakukan???” kataku terbata.
“aku hanya ingin memasang sabuk pengaman ini.”katanya sambil memasang sabuk pengaman padaku. Aku menghembuskan nafas lega. Dia mulai melajukan mobil hitamnya. Menyusuri jalanan kota Seoul. Ternyata dia membawaku ke sungai Han ini memang salah satu tempat favoritku.

Sehun pov
Aku membawanya menuju sungai Han. Tak hanya itu aku juga menyiapkan ice cream untuknya. Sekian lama menjadi musuhnya membuatku mengenalnaya dengan baik mungkin lebih baik dari sahabatnya playboy tengik si luman itu, maksudku Xi Luhan. Aku mengulurkan ice cream padanya. Dia menerima dengan mata berbinar.
“darimana kautahu aku suka ice cream dan sungai Han?”
“aku mengenalmu lebih baik dari siapapun. Jangankan ini, nomor bramu pun aku tahu.” Ucapku menggodanya
“shireo…! Namja mesum.” Ucapnya kesal. Dia jadi kelihatan semakin cantik.
Kami menikmati waktu berdua di tepi sungai Han. Lebih tepatnya dia menikmati suasana sungai Han sementara aku menikmati wajahnya yang cantik diterpa matahari sore.
“aku harus segera pulang Sehun, eomma bisa marah nanti.” Ucapnya sembari berdiri. Entah mengapa aku jadi gusar aku belum ingin berpisah dengannya.
“Soojung,kumohon tetaplah di sisiku… jebal!” kataku sambil memeluknya dari belakang.
“Sehun kumohon jangan begini.” Ucapnya tapi tak ku hiraukan. Aku semakin mengerat kanpelukanku. Memupus jarak diantara kami.
“tetaplah seperti ini Soojung…” mungkin aku mulai lost control ketika tanganku dengan begitu saja menyingkap rambutnya yang indah itu. Memperlihatkan lehernya yang putih dan jenjang. Membuatku semakin kehilangan kendali diri. bagaikan seorang vampire yang haus darah aku mulai mencium lehernya. Dia mendesah tertahan karena perbuatanku, membuatku semakin bersemangat.
“Shireo Sehun-ah!” ucapnya sambil melepaskan diri dari pelukannku. Takut kehilangannyaaku segera memeluknya kembali. Dan membisikkan kata cinta tepat di sampingtelinga kanannya.
“Soojung-ah,Saranghae….. maukah kau jadi yoeja cinguku??” aku menunggu jawabannya.
 Soojung pov
 “Soojung-ah,Saranghae….. maukah kau jadi yoeja cinguku??” ucapnya setengah berbisik ditelinga kananku. Aku harus jawab apa?? Tiba-tiba bayangan Luhan oppa mampir diotakku. Benar juga! Mengapa aku tak memanfaatkan Sehun untuk membuat Luhan  cemburu.??
“ ne aku mau Sehun-ah” jawabku akhirnya. Mianhae Sehun, tapi bukankah kita ini musuh???Siapa yang tahu kalau kau juga hanya mempermainkanku. Dia semakin mengeratkan pelukannya. Sekali lagi aku terbuai oleh aroma tubuhnya yang maskulin. Setelah itu dia mengantarkau pulang.
“take care hanni…” ucapnaya saat aku sudah sampai di depan aku membalasnya denganlambaian tangan. Eh kenapa ada mobil Luhan oppa di depan rumah??? Mungkin dia sedang mengunjungi Chanyeol oppa.

Luhan pov

“oppa aku pulang…” ucap seorang gadis yang sudah lama kunanti kedatangannya. Sebenarnaya bertemu dengan Chanyeol hanya alasanku saja. Aku menyukai adiknya bukan kakaknya. Memang benar aku menyukai sahabatku sendiri, bodoh memang tapi hatiku tidak bisa berbohong. Memang itu kenyataanya. Selama ini aku selalu mempermainkan banyak yeoja karena frustasi tidak bisa memilikinya, juga aku ingin melihat seperti apa reaksinya. Sejauh ini dia selalu cuek membuatku kehilangan akal.
“darimana sajakau Saeng?” Tanya Chanyeol
“itu.. aku dari.. dari sungai Han.” Hai kenapa gadis ini jadi gugup?
“sendirian saja eoh?” tanyaku
“ani aku bersama Sehun.” Mwo? Dia bilang apa tadi?
Aku berjalan mendekatinya. Sesuatu pada lehernya membuatku tertarik.
“waeyo oppa?”tanyanya sedikit gagap. Mataku membelalak tak percaya mendapati sebuah kissmark tergambar di leher jenjang gadis yang aku sukai.
“siapa yang melakukannya Soojung?”
“melakukan apa?”dia masih belum sadar
“siapa yangmencium lehermu?” tanyaku agak keras
“mwo???“ tanpa menunggu jawabannya aku sudah tahu siapa pelakunya. Aku sungguh emosi,tidak terima orang yang aku sukai disentuh pria lain. Segera aku mencari bajingan tengik itu. Untung saja rumahnya ada disamping rumah Soojung.
Author pov
Luhan yang sudah tersulut emosi segera mencari Sehun. Dan orang dicarinya baru saja keluar darimobil di teras rumahnya. Luhan membuka pintu gerbang dengan kasar, membuat Sehun menoleh karena kaget.
“waeyo Hyung?”pertanyaan Sehun dijawab sebuah pukulan telak di pipi namja berkulit putih susu itu.
“apa-apan ini Luhan?” Sehun yang marah memanggil Luhan tanpa embel-embel Hyung. Luhan hendak melayangkan tinjunya yang kedua tapi Sehun berhasil menahannya dan justru balik memukul Luhan. Kini sudut bibir kiri Luhan sudah membiru. Sementara itu dirumah Soojung dan Chanyeol yang mendengar rebut-ribut di luar langsung melesat.Soojung tak percaya Luhan dan Sehun saling baku hantam.
“ apa yang kalian lakukan, eoh?. Sehun berhenti jebal!” ucap Soojung sambil menghalangi Sehun agar tak memukul Luhan lagi. Soojung menghalangi Sehun dengan cara memeluk tubuh namja itu. Sehun sangat tak keberatan menghentikan aksinya jika seperti ini. Dia membalas pelukan Soojung sambil menatap Luhan dan Seolahberkata.
“kau lihat sendiri sekarang dia yoeja cinguku. Lalu kau mau apa eoh?”
Sebelum semakin parah Chanyeol menarik Luhan menjauh.
“damnit!” umpat Luhan.
Author pov
Di sekolah kabar bahwa musuh abadi Soojung dan Sehun berpacaran segera tersebar luas. Bahkan guru-guru sampai tak percaya dibuatnya.
“Soojung kaudicari pangeranmu tu!” kata Seulbi sambil menunjuk ke arah namja yang tersenyum lembut pada Soojung.
“oh..” jawab Soojung datar. Seulbi yang mengetahui posisinya segera menyingkir untuk memberi tempat pada Sehun.
“changi-ya aku membawakan ini untukmu.” Soojung merinding mendengar sapaan dari namja cingunya itu
“apa?” Soojung mulai tertarik.
“ini.” Sehun membuka kotak bekal yang berisi makanan 4 sehat lima sempurna. Tak lupa dengan sekotak besar susu coklat.
“kenapa membawakanku makanan?.” Soojung memang sedikit anti dengan aktifitas itu.
“changi-ya,lihatlah kau sangat kurus. Aku tak mau kau sakit. Makanlah dengan baik.” Ucap Sehun sembari menangkupkan tangannya ke wajah Soojung. Soojung menatap mata indah Sehun, menemukan kenyataan bahwa orang di depannya sungguh tulus. Dia baru tahu seperti ini rasanya diperhatikan oleh seseorang. Dia jadi merasa bersalah saat mengingat niat awalnya memacari Sehun.

Author pov

Selasa siang usai sekolah seperti biasa Soojung berlatih basket di lapangan indoor, yang menjadi tidak biasa karena kini ada Sehun yang setia menyemangatinya di pinggir lapangan.
“cie…pangeranmu itu setia sekali Soojung” goda Na ra kapten tim basket. Soojung hanya membalas dengan senyum hambar. Sebenarnya dia merasa tidak nyaman, bukan karena apa-apa,dia merasa bersalah pada Sehun. Beberapa hari mereka berpacaran Sehun terlalu baik menurut Soojung. Akhirnya setelah 2 jam latihan berakhir juga. Dan selama itu Sehun setia menunggu Soojung. Sehun mendekat kearah Soojung.
“changi-ya, kau terlihat lelah.” Ucap Sehun sambil mengelap keringat Soojung dengan tangannya.Entah mengapa Soojung merasa nyaman dengan sentuhan Sehun pada wajahnya.Tiba-tiba Sehun berjongkok di depan Soojung.
“se Sehun apa yang kau lakukan?” Soojung tergagap tanpa sadar.
“changi-ya, kau bisa terjatuh kalau seperti ini” ternyata Sehun mengikat tali sepatu Soojung yang terlepas.
“gomawo Sehun-ah” ucap Soojung tulus.
“gwaenchana changi-ya” Sehun mengucapkannya sampil mengusap pipi Soojung lembut. Blush..
Pipi Soojung merona karena ulah Sehun barusan.
Author pov
Malam ini Soojung sedang sibuk mengerjakan tugas yang menumpuk di meja belajarnya. Gadis itu mendengus kesal tidak habis pikir mengapa songsaengnimnya tega menyiksanya dengan tugas yang bertubi-tubi. Tiba-tiba ponselnya berdering. Nama Sehun tertera di layar iphonenya.
“yoboseyo?”ucapnya pada orang di seberang sana.
“changi-ya datanglah ke taman sekarang aku menunggumu.” Kata Sehun penuh semangat.
“aniya Sehun-ah aku sedang banyak tugas.”
“gwaenchana, akua kan menunggu sampai kau datang.”
“Sehunaku tidak akan datang, kau pulang saja.” Tuuuut.. begitu saja Sehun menutup telfon. Soojung tidak ambil pusing, kembali berkutat dengan tugasnya lagi. Diatak mengaggap serius perkataan Sehun tadi.


Author pov
“lelah sekali..” Soojung menguapdan langsung merebahkan tubuhnya dia atas kasur. Baru saja dia memejamkan mataketika sebuah pesan masuk.

From : classmate-Seulbi
Soojung, aku melihat Sehun sendirian ditaman
Apa dia menunggumu?. Kasian sekali sepertinya dia kedinginan
Cuaca malam ini begitu dingin. Aku taksengaja melintas dan melihatnya

Omo.. Soojung langsung bangkit dari ranjangnya, disingkapnya tirai candela kamar.  Ini sudah sangat larut pikirnya.
“astaga ini jam 11 malam!” tanpa pikir panjang lagi gadis itu segera menyambar jaket hitamnyadan berlari ke taman yang tak jauh dari kompleks rumahnya.
“hosh… hosh..”nafas Soojung memburu begitu dia sampai di taman itu. Dia berjalan mendekat kearah
Namja yangberdiri di tak jauh dari kolam air. Soojung berjalan sambil mengeratkan jaketnya. Seulbi benar cuaca malam ini sungguh dingin. Dia tak dapa tmembayangkan bagaimana Sehun bisa bertahan dalam cuaca sedingin ini.
“Sehun-ah…”panggil Soojung lirih. Soojung sungguh tak sanggup menatap namja itu.
“changi-ya kaudatang?” Soojung hampir menagis melihat namja di depannya yang sudah sangat pucat dan bibirnya membiru.
“mianhae Sehun-ah..” tanpa di duga Sehun sudah ambruk dalam pelukan Soojung. Ya, namjaitu pingsan.

Author pov
Sehun mengerjap-ngerjapkan matanya yang baru terbuka di lihatnya ruangan itu. Serba putih segera dia sadardi mana dia berada, rumah sakit. Tangannya tak sengaja menyentuh tangan lain,tangan orang yang kini sangat dicintainya. Perlahan Soojung menggeliat dan bangundari tidurnya.
“oh Sehun-ah kausudah sadar?”
“ne, apa kaukhawatir changi-ya?”
“tentu Sehun-ahkau membuatku hampir mati karena khawatir.” Soojung dramatis.
“Soojung. Bolehaku Tanya sesuatu?”
“ne”
“are you really love me?” Soojung terdiam beberapa saat, mencoba meraba hatinya sendiri.Ditatapnya namja di depannya dengan lekat. Soojung menyadari bahwa entah sejak kapan Sehun dengan tanpa permisi telah masuk ke dalam hatinya. Soojung terbuai dengan sikap lembut Sehun yang memanjakannya.
“ne. I love you too.”Soojung langsung mendapat pelukan hangat dari namja chingunya. Dan sejak saatitu mereka hidup bahagia selamanya. Eh, kok mirip cerita dongeng. Ya enggak lah. Cerita mereka tidak selamanya berjalan mulus. Mereka kadang harus melewati riak-riak kecil sampai ombak besar dalam hubungan mereka. Tapi mereka selalu bisa bertahan karena cinta di hati masing-masing. Cinta yang tumbuh berawal dari rasa benci kemudian takdir tuhan merubahnya dengan begitu mudah. Setipisi itulah perbedaan cinta dan benci.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar