casts : Krystal F(X)
Oh Sehun (EXO-K)
Xi Luhan (EXO-M)
Park Chanyeol (EXO-K)
others find by yourself
genre : Romance. Friendship, School life
Rate : T- 17
siang itu di sebuah sekolah bernama S.M senior high school terdapat dua remaja yang sedang dalam posisi start jongkok siap untuk berlari.
“kau siap nona jung?” Tanya namja bernama Oh Sehun yang berada di sampingnya.
“selalu tuan Oh.” Jawabnya mantab
“bersiaplah
menguras isi kantongmu untuk mentraktirku.” Ya, kedua musuh itu akan
melakukan sebuah taruhan. Siapa yang kalah dalam lomba lari ini harus
mentraktir yang menang.
“itu tidak akan terjadi.”
“kalau
begitu mari kita buktikan.” Keduanya lalu melesat setelah hitungan ke
tiga. Mereka saling mengejar. Soojung walaupun seorang yeoja tapi tidak
mau kalah,sebaliknya Sehun yang seorang namja jelas tidak ingin harga
dirinya jatuh ditangan musuh bebuyutannya ini. Setelah mengelilingi
lapangan estafet ini akhirnya garis finish telah nampak, dan yang
pertama menyentuhnya adalah Sehun di susul Soojung yang hanya tertinggal
beberapa detik. Sehun menjatuhkan diri diikuti Soojung yang juga
kelelahan. Mereka berpunggungan.
“sudah kubilang, akulah yang akan menang…” kata sehun sambil tersenggal-senggal
“itu kan karenakau namja!” soojung berkilah
“dasar
kau ini,kalau begini saja baru mengaku lemah. Biasanya kau selalu ingin
disejajarkan dengan namja.” Sehun membantah tak kalah sengit.
“yak! Kau ini.”
“sudahlah jangan banyak omong. Ayo cepat ke kantin.” Ucap sehun yang langung menarik tangan soojung secara paksa.
Soojung pov
Mimpi apa aku semalam hingga kini harus kalah oleh seorang Oh Sehun,
aku hanya bisa mendengus kesal saat dia menyeretku menuju kantin.
Sepanjang jalan semua mata menatap kami. Memang ini pemandangan langka,
seorang Soojung bergandengan (lebih tepatnya diseret) oleh Sehun.
“ahjussi
aku maupesan makanan” kata Sehun pada penjual makanan di kantin. Dia
memesan beberapa makanan yang paling enak dan paling mahal, bisa-bisa
aku gagal membeli sepeda baru kalau begini carannya.
“kau
mau?”tanyanya menawari. Aku jelas menolak. Tiba-tiba mataku menangkap
sosok yang sangat tak asing bagiku. Dialah Xi Luhan, sahabat terbaikku
juga kakakku Chanyeol.Ku lihat dia menggandeng seorang yoeja, tidak
salah lagi itu pasti yeojacingubarunya. Dia memang seorang playboy, tapi
aku tidak pernah mempermasalahkannya,selama dia masih perhatian padaku.
Aku tahu kalau sebenarnya aku menempati suatu tempat istimewa di
hatinya. Lebih baik dari semua yoejacingunya.Sejujurnya aku menyukainya
tapi menjadi sahabatnya sudah cukup membuatku bahagia.
“oh ada playboy tengik itu rupanya.” Kata Sehun masih sambil makan. Aku otomatis menjitak kepalanya.
“bicara apakau!”
“yak! Appo Soojung!”
Luhan dan yeojacingunya kemudian mendekat kearah kami. Oh rasanya aku sakit melihat pemandangan ini.
“annyeong
Soojung, Sehun. Kenalkan ini yeojacinguku, ji eun.” Aku menjabat tangan
ji eund engan ragu. Luhan oppa kemudian memesan beberapa makanan
termasuk jugauntukku. aku sama sekali sudah kehilangan selera makanku
oppa. Akupun terpak samemakan ramen di depanku. Sehun memperhatikan aku
yang tidak semangat, langsung kujawab dengan sebuah death glear. Ji eun
benar-benar membuatku ingin muntah. Dia bergelayut manja di lengan
Luhan. Seekali Luhan menyuapkan makanan kepadanya. Sungguh aku tidak
kuat dengan pemandangan menyesakkan ini. Segeraaku berlari ke toilet
sambil menahan air mataku. Ayolah Soojung kenapa kau jadi cenggeng???.
Sehun pov
Kuperhatikan Soojung yang mempermainkan ramen di depannya. Kutelusuri arah pandangan matanya. Ternyata dia cemburu pada Luhan dan Ji eun. Aku kaget saat dia berlari entah kemana,mungkin ke kamar mandi. Entah mengapa aku jadi tak tega karena melihatnya tadi berkaca-kaca.
Kuperhatikan Soojung yang mempermainkan ramen di depannya. Kutelusuri arah pandangan matanya. Ternyata dia cemburu pada Luhan dan Ji eun. Aku kaget saat dia berlari entah kemana,mungkin ke kamar mandi. Entah mengapa aku jadi tak tega karena melihatnya tadi berkaca-kaca.
“Hyung,sepertinya aku harus kembali ke kelas.” Dustaku pada Luhan Hyung.
Segera
aku meluncur ke toilet wanita, menunggu Soojung di depan pintu. Setelah
sekian lama akhirnya dia keluar. Matanya sembab, dia benar-benar
menagis. Aku tak pernah melihatnya menangis sebelum ini.
“Soojung?”
entah kerasukan setan dari mana aku tiba-tiba menangkupkan tanganku
pada kedua pipinya. Kuusap sisa air matanya dengan lembut, dia hanya
diam. Pipinya begitu tirus, gadis ini sangat kurus. Apa dia tidak makan
dengan baik?. Eh, kenapa aku jadi mengkhawatirkan dia?. Ah molla.
Aku
sungguh kaget saat tiba-tiba dia memelukku. Rasanya jantungku serasa
mau keluardari rongganya. Bicara apa aku? Ingat Sehun dia itu musuhmu.
Aku tak mengertisaat tanganku dengan begitu saja membalas pelukannya.
Mengelus surai rambutnya yang panjang. Harus aku akui ini nyaman, sangat
nyaman.
Soojung pov
Mungkin menangis membuatku
jadi bodoh hingga tiba-tiba saja aku memeluk Oh Sehun namja yang paling
aku benci di dunia ini.Entahlah, yang kupikirkan saat ini hanyalah ingin
berbagi rasa sedihku inidengan orang lain. Aku tak kuat menanggungnya
sendiri. Tapi kurasakan kemudiandia membalas pelukanku, mengelus
rambutku lembut. Ini membuatku nyaman, sangat nyaman. Kuhirup aroma tubuh
Sehun yang sungguh manly. Membuat aku enggan menyudahi adegan ini.
Sehun pov.
setelah pulang sekolah di mobilaku terus memikirkan Soojung. Entahlah,
bukan aku yang mau tapi otakku kini dipenuhi ilusi tentangnya. Bayangan
dia tersenyum, marah, menanggis semua bagaikan sebuah film yang di putar
otakku tanpa henti. Mungkin setelah ini aku harus menemui seorang ahli
jiwa. Tak terasa aku sampai di depan rumahku. Sekedar informasi saja
bahwa rumahku dan Soojung itu bersebelahan. Segera aku menuju lemari es
mencari sesuatu yang bisa menyegarkan kerongkonganku. Kakiku terus
melangkah menuju bagian paling atas rumah ini, atap. Aku suka disini
karena bisa menikmati hembusan angin yang menyejukkan dan pemandangan
kota seoul yangindah. Tiba- tiba mataku menagkap sosok Soojung yang
tengah bermain dengan kucingnya juga di atap rumah, lucu sekali pikirku.
Oh ya Tuhan, dia hanya mengenakan celana pendek yang nyaris tak
terlihat tertutup oleh kaos putihnya yang kebesaran dia terlihat rrrr
sexy???. Hey aku ini pria normal yang jikamelihat pemandangan menggoda
juga akan ada reaksi dalam diriku. Segera kualihkan pandanganku, sebelum
aku semakin gila dibuatnya.
Soojung pov
Aku sedang bermain dengan Sungchu ketika tiba-tiba Chanyeol oppa
memanggilku untuk makan siang.Sebenarnya aku sangat malas untuk makan,
mungkin itulah yang membuatku sangat kurus. Tapi aku tak mau
mengecewakan oppaku tersayang. Di meja makan sudah ada oppa dan eomma,
maksudku eomma angkatku. Benar, aku memang seorang anak angkat dari
keluarga park. Marga asliku Jung. Mungkin inilah yang membuat eomma
selalu dingin padaku karena yang mengadopsiku adalah appa yang merupakan
sahabat karib ayah kandungku yang sudah meninggal bersama eommaku.
Setelah makan aku lalu membawa piring kotor ke dapur. Tiba-tiba aku
kehilangan keseimbangan karena lantai yang licin aku jatuh dan
menyebabkan piring yang kupegang ikut jatuh.Mendengar suara gaduh, eomma
segera menghampiriku. Dia menatapku seolah ingin memakanku. Aku tak
berani menatap wajahnya.
“hey, anak taktau diri. Kau itu tak bisa melakukan satupun hal rupanya.” Ucapnya sambil menjambak rambutku kasar. Appo eomma.
“tapi
eomma…”ucapku ingin membela diri tapi sebuah tamparan sukses mendarat
di pipi kananku.Aku merasa sakit pada ujung bibirku. Tak hanya sekali
dia mengulang tamparan yang sama pada pipi kiriku. Aku menangis
tertahan, oppa segera menghampiriku.
“eomma.Apa yang kau
pikirkan????” ucapnya membentak sembari memelukku erat. Gomawo oppa.
Setidaknya aku masih memilikimu nyang begitu menyayangiku.
Sehun pov
Entah mengapa pagi ini aku ingin mengunjungi Soojung di kelasnya. Kita memang tidak satu kelas. Akhir-akhir iniaku selalu kacau karena memikirnya. Ah molla, apakah aku sudah jatuh cinta dengannya. Tapi dia musuhku. Eottokahae????
Kulihat dia sedang tidur di bangkunya yang
terletak paling ujung. Aku mendekatinya,sepertinya dia tak menyadari
kehadiranku. Kutoyor dahinya pelan dengan telunjukku. Dia menggeliat.
“nuguya??”katanya marah masih dengan menutup mata. Gadis bodoh, kau harus membuka mata untuk tahu siapa aku.
“kau?”
ucapnya kaget saat sudah membuka matanya. Kuperhatikan wajahnya. Ada
yang lain. Memar di pipi kiri dan luka di ujung bibir kanannya. Apa
eommanya menyiksanya lagi?.Ku pegang wajah tirusnya. Memandangnya tanpa
berkedip beberapa saat.
“cantik” ucapkutanpa sadar
“mwo??” deg. Akuharus bagaimana???
“aniya. Kau jelek. Lihat semua memar ini. Membuat wajahmu semakin jelek.”
Dia hanya mempoutkan bibirnya. Ah… imut.
“apa sakit??”aku tahu pasti sakit. Dia hanya mengangguk lemah. Segera kutarik tangannya menuju ruang UKS.
Sampai
di ruang UKS ternyata masih sepi, belum ada petugas kesehatan karena
ini memang masih sangat pagi. Kubuka kotak obat mencari sesuatu yang
bisa mengobati Soojung. Ku usap lukaknya dengan alcohol, obat merah dan
anti septik secara bergantian. Dia meringgis menahan rasa sakit. Aku jadi
tidak tega melihatnya.
“cha! Sudah selesai.” Ucapku saat pekerjaanku sudah selesai
“gomawo” ucapnya tulus. Aku jadi melayang.
“apa masih sakit??” tanyaku khawatir
“sedikit..”jawabnya. Tiba-tiba sebuah ide gila melintas di otakku yang cemerlang ini.
“aku tahu bagaimana caranya agar lukamu jadi tidak sakit lagi.” Kataku sambil tersenyum evil padanya.
“nde???”
tanpa banyak kata ku dekatkan wajahku kearahnya. Kusentuh ujung
bibirnya yang membiru dengan bibirku. Ini yang kusebut sebagai obat dari
lukanya. Menciumnya. Tapi hanya di ujung bibirnya yang terluka bukan
tepat di bibirnya. Meskipun begitu inisudah cukup untuk membuatku
melayang. Ku lingkarkan kedua tanganku pada pinggangnya yang ramping.
Mencoba semakin menikmati suasana ini. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku
dengan sangat kuat.
“apa yang kaulakukan Oh Sehun???” katanya
marah sembari melayangkan sebuah tamparan ke pipikiriku. Kuterima dengan
senang hati. Aku hanya tersenyum miring. Dia keluar begitu saja.
“kauakan segera menjadi milikku nona Jung.” Kataku pada diri sendiri. Penuh percaya diri.
Soojung pov
Namja bernama Oh Sehun itu apakepalanya sudah terbentur ya? Kenapa tiba-tiba jadi baik padaku. Dan tadi dia menciumku?? Oh tidak, meskipun itu hanya di ujung bibir tapi tetap saja aku di buat ketar-ketir karena ulahnya. Kulangkahkan kakiku menuju tempat parkir sepedaku dan disana sudah berdiri seorang sehun di samping sepedaku. Mau apa lagi namja itu?
“waeyo??”tanyaku padanya.
“ayo ikut aku”katanya yang langsung seenak jidatnya menyeret tanganku.
“hai lepaskan!Sepedaku?”
“sudah. Nantiaku yang urus.” Katanya meyakinkan.
Dia
Membawaku menuju mobilnya, membukakan pintu untukku menyuruhku masuk.
Aku tak bisa kabur.Tak lama dia juga ikut masuk di kursi pengemudi.
Tiba-tiba dia mencondongkan tubuhnya ke arahku. Membuatku gugup saja.
“Se Sehun. Apayang ingin kau lakukan???” kataku terbata.
“aku
hanya ingin memasang sabuk pengaman ini.”katanya sambil memasang sabuk
pengaman padaku. Aku menghembuskan nafas lega. Dia mulai melajukan mobil
hitamnya. Menyusuri jalanan kota Seoul. Ternyata dia membawaku ke
sungai Han ini memang salah satu tempat favoritku.
Sehun pov
Aku membawanya menuju sungai Han. Tak hanya itu aku juga menyiapkan ice
cream untuknya. Sekian lama menjadi musuhnya membuatku mengenalnaya
dengan baik mungkin lebih baik dari sahabatnya playboy tengik si luman
itu, maksudku Xi Luhan. Aku mengulurkan ice cream padanya. Dia menerima
dengan mata berbinar.
“darimana kautahu aku suka ice cream dan sungai Han?”
“aku mengenalmu lebih baik dari siapapun. Jangankan ini, nomor bramu pun aku tahu.” Ucapku menggodanya
“shireo…! Namja mesum.” Ucapnya kesal. Dia jadi kelihatan semakin cantik.
Kami
menikmati waktu berdua di tepi sungai Han. Lebih tepatnya dia menikmati
suasana sungai Han sementara aku menikmati wajahnya yang cantik diterpa
matahari sore.
“aku harus segera pulang Sehun, eomma bisa marah
nanti.” Ucapnya sembari berdiri. Entah mengapa aku jadi gusar aku belum
ingin berpisah dengannya.
“Soojung,kumohon tetaplah di sisiku… jebal!” kataku sambil memeluknya dari belakang.
“Sehun kumohon jangan begini.” Ucapnya tapi tak ku hiraukan. Aku semakin mengerat kanpelukanku. Memupus jarak diantara kami.
“tetaplah
seperti ini Soojung…” mungkin aku mulai lost control ketika tanganku
dengan begitu saja menyingkap rambutnya yang indah itu. Memperlihatkan
lehernya yang putih dan jenjang. Membuatku semakin kehilangan kendali
diri. bagaikan seorang vampire yang haus darah aku mulai mencium
lehernya. Dia mendesah tertahan karena perbuatanku, membuatku semakin
bersemangat.
“Shireo Sehun-ah!” ucapnya sambil melepaskan diri
dari pelukannku. Takut kehilangannyaaku segera memeluknya kembali. Dan
membisikkan kata cinta tepat di sampingtelinga kanannya.
“Soojung-ah,Saranghae….. maukah kau jadi yoeja cinguku??” aku menunggu jawabannya.
Soojung pov
“Soojung-ah,Saranghae…..
maukah kau jadi yoeja cinguku??” ucapnya setengah berbisik ditelinga
kananku. Aku harus jawab apa?? Tiba-tiba bayangan Luhan oppa mampir
diotakku. Benar juga! Mengapa aku tak memanfaatkan Sehun untuk membuat
Luhan cemburu.??
“ ne aku mau Sehun-ah” jawabku akhirnya. Mianhae
Sehun, tapi bukankah kita ini musuh???Siapa yang tahu kalau kau juga
hanya mempermainkanku. Dia semakin mengeratkan pelukannya. Sekali lagi
aku terbuai oleh aroma tubuhnya yang maskulin. Setelah itu dia
mengantarkau pulang.
“take care hanni…” ucapnaya saat aku
sudah sampai di depan aku membalasnya denganlambaian tangan. Eh kenapa
ada mobil Luhan oppa di depan rumah??? Mungkin dia sedang mengunjungi
Chanyeol oppa.
Luhan pov
“oppa aku pulang…” ucap seorang gadis yang sudah lama kunanti kedatangannya. Sebenarnaya bertemu dengan Chanyeol hanya alasanku saja. Aku menyukai adiknya bukan kakaknya. Memang benar aku menyukai sahabatku sendiri, bodoh memang tapi hatiku tidak bisa berbohong. Memang itu kenyataanya. Selama ini aku selalu mempermainkan banyak yeoja karena frustasi tidak bisa memilikinya, juga aku ingin melihat seperti apa reaksinya. Sejauh ini dia selalu cuek membuatku kehilangan akal.
“darimana sajakau Saeng?” Tanya Chanyeol
“itu.. aku dari.. dari sungai Han.” Hai kenapa gadis ini jadi gugup?
“sendirian saja eoh?” tanyaku
“ani aku bersama Sehun.” Mwo? Dia bilang apa tadi?
Aku berjalan mendekatinya. Sesuatu pada lehernya membuatku tertarik.
“waeyo
oppa?”tanyanya sedikit gagap. Mataku membelalak tak percaya mendapati
sebuah kissmark tergambar di leher jenjang gadis yang aku sukai.
“siapa yang melakukannya Soojung?”
“melakukan apa?”dia masih belum sadar
“siapa yangmencium lehermu?” tanyaku agak keras
“mwo???“
tanpa menunggu jawabannya aku sudah tahu siapa pelakunya. Aku sungguh
emosi,tidak terima orang yang aku sukai disentuh pria lain. Segera aku
mencari bajingan tengik itu. Untung saja rumahnya ada disamping rumah
Soojung.
Author pov
Luhan yang sudah tersulut emosi
segera mencari Sehun. Dan orang dicarinya baru saja keluar darimobil di
teras rumahnya. Luhan membuka pintu gerbang dengan kasar, membuat Sehun
menoleh karena kaget.
“waeyo Hyung?”pertanyaan Sehun dijawab sebuah pukulan telak di pipi namja berkulit putih susu itu.
“apa-apan
ini Luhan?” Sehun yang marah memanggil Luhan tanpa embel-embel Hyung.
Luhan hendak melayangkan tinjunya yang kedua tapi Sehun berhasil
menahannya dan justru balik memukul Luhan. Kini sudut bibir kiri Luhan
sudah membiru. Sementara itu dirumah Soojung dan Chanyeol yang mendengar
rebut-ribut di luar langsung melesat.Soojung tak percaya Luhan dan
Sehun saling baku hantam.
“ apa yang kalian lakukan, eoh?. Sehun
berhenti jebal!” ucap Soojung sambil menghalangi Sehun agar tak memukul
Luhan lagi. Soojung menghalangi Sehun dengan cara memeluk tubuh namja
itu. Sehun sangat tak keberatan menghentikan aksinya jika seperti ini.
Dia membalas pelukan Soojung sambil menatap Luhan dan Seolahberkata.
“kau lihat sendiri sekarang dia yoeja cinguku. Lalu kau mau apa eoh?”
Sebelum semakin parah Chanyeol menarik Luhan menjauh.
“damnit!” umpat Luhan.
Author pov
Di
sekolah kabar bahwa musuh abadi Soojung dan Sehun berpacaran segera
tersebar luas. Bahkan guru-guru sampai tak percaya dibuatnya.
“Soojung kaudicari pangeranmu tu!” kata Seulbi sambil menunjuk ke arah namja yang tersenyum lembut pada Soojung.
“oh..” jawab Soojung datar. Seulbi yang mengetahui posisinya segera menyingkir untuk memberi tempat pada Sehun.
“changi-ya aku membawakan ini untukmu.” Soojung merinding mendengar sapaan dari namja cingunya itu
“apa?” Soojung mulai tertarik.
“ini.” Sehun membuka kotak bekal yang berisi makanan 4 sehat lima sempurna. Tak lupa dengan sekotak besar susu coklat.
“kenapa membawakanku makanan?.” Soojung memang sedikit anti dengan aktifitas itu.
“changi-ya,lihatlah
kau sangat kurus. Aku tak mau kau sakit. Makanlah dengan baik.” Ucap
Sehun sembari menangkupkan tangannya ke wajah Soojung. Soojung menatap
mata indah Sehun, menemukan kenyataan bahwa orang di depannya sungguh
tulus. Dia baru tahu seperti ini rasanya diperhatikan oleh seseorang.
Dia jadi merasa bersalah saat mengingat niat awalnya memacari Sehun.
Author pov
Selasa siang usai sekolah seperti biasa Soojung berlatih basket di lapangan indoor, yang menjadi tidak biasa karena kini ada Sehun yang setia menyemangatinya di pinggir lapangan.
“cie…pangeranmu itu
setia sekali Soojung” goda Na ra kapten tim basket. Soojung hanya
membalas dengan senyum hambar. Sebenarnya dia merasa tidak nyaman, bukan
karena apa-apa,dia merasa bersalah pada Sehun. Beberapa hari mereka
berpacaran Sehun terlalu baik menurut Soojung. Akhirnya setelah 2 jam
latihan berakhir juga. Dan selama itu Sehun setia menunggu Soojung. Sehun
mendekat kearah Soojung.
“changi-ya, kau terlihat lelah.” Ucap
Sehun sambil mengelap keringat Soojung dengan tangannya.Entah mengapa
Soojung merasa nyaman dengan sentuhan Sehun pada wajahnya.Tiba-tiba
Sehun berjongkok di depan Soojung.
“se Sehun apa yang kau lakukan?” Soojung tergagap tanpa sadar.
“changi-ya, kau bisa terjatuh kalau seperti ini” ternyata Sehun mengikat tali sepatu Soojung yang terlepas.
“gomawo Sehun-ah” ucap Soojung tulus.
“gwaenchana changi-ya” Sehun mengucapkannya sampil mengusap pipi Soojung lembut. Blush..
Pipi Soojung merona karena ulah Sehun barusan.
Author pov
Malam ini Soojung sedang sibuk mengerjakan tugas yang menumpuk di meja
belajarnya. Gadis itu mendengus kesal tidak habis pikir mengapa
songsaengnimnya tega menyiksanya dengan tugas yang bertubi-tubi.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Nama Sehun tertera di layar iphonenya.
“yoboseyo?”ucapnya pada orang di seberang sana.
“changi-ya datanglah ke taman sekarang aku menunggumu.” Kata Sehun penuh semangat.
“aniya Sehun-ah aku sedang banyak tugas.”
“gwaenchana, akua kan menunggu sampai kau datang.”
“Sehunaku
tidak akan datang, kau pulang saja.” Tuuuut.. begitu saja Sehun menutup
telfon. Soojung tidak ambil pusing, kembali berkutat dengan tugasnya
lagi. Diatak mengaggap serius perkataan Sehun tadi.
Author pov
“lelah sekali..” Soojung menguapdan langsung merebahkan tubuhnya dia
atas kasur. Baru saja dia memejamkan mataketika sebuah pesan masuk.
From : classmate-Seulbi
Soojung, aku melihat Sehun sendirian ditaman
Apa dia menunggumu?. Kasian sekali sepertinya dia kedinginan
Cuaca malam ini begitu dingin. Aku taksengaja melintas dan melihatnya
Omo.. Soojung langsung bangkit dari ranjangnya, disingkapnya tirai candela kamar. Ini sudah sangat larut pikirnya.
“astaga
ini jam 11 malam!” tanpa pikir panjang lagi gadis itu segera menyambar
jaket hitamnyadan berlari ke taman yang tak jauh dari kompleks rumahnya.
“hosh… hosh..”nafas Soojung memburu begitu dia sampai di taman itu. Dia berjalan mendekat kearah
Namja
yangberdiri di tak jauh dari kolam air. Soojung berjalan sambil
mengeratkan jaketnya. Seulbi benar cuaca malam ini sungguh dingin. Dia
tak dapa tmembayangkan bagaimana Sehun bisa bertahan dalam cuaca
sedingin ini.
“Sehun-ah…”panggil Soojung lirih. Soojung sungguh tak sanggup menatap namja itu.
“changi-ya kaudatang?” Soojung hampir menagis melihat namja di depannya yang sudah sangat pucat dan bibirnya membiru.
Author pov
Sehun mengerjap-ngerjapkan matanya yang baru terbuka di lihatnya
ruangan itu. Serba putih segera dia sadardi mana dia berada, rumah
sakit. Tangannya tak sengaja menyentuh tangan lain,tangan orang yang
kini sangat dicintainya. Perlahan Soojung menggeliat dan bangundari
tidurnya.
“oh Sehun-ah kausudah sadar?”
“ne, apa kaukhawatir changi-ya?”
“tentu Sehun-ahkau membuatku hampir mati karena khawatir.” Soojung dramatis.
“Soojung. Bolehaku Tanya sesuatu?”
“ne”
“are
you really love me?” Soojung terdiam beberapa saat, mencoba meraba
hatinya sendiri.Ditatapnya namja di depannya dengan lekat. Soojung
menyadari bahwa entah sejak kapan Sehun dengan tanpa permisi telah masuk
ke dalam hatinya. Soojung terbuai dengan sikap lembut Sehun yang
memanjakannya.
“ne. I love you too.”Soojung langsung mendapat
pelukan hangat dari namja chingunya. Dan sejak saatitu mereka hidup
bahagia selamanya. Eh, kok mirip cerita dongeng. Ya enggak lah. Cerita
mereka tidak selamanya berjalan mulus. Mereka kadang harus melewati
riak-riak kecil sampai ombak besar dalam hubungan mereka. Tapi mereka
selalu bisa bertahan karena cinta di hati masing-masing. Cinta yang
tumbuh berawal dari rasa benci kemudian takdir tuhan merubahnya dengan
begitu mudah. Setipisi itulah perbedaan cinta dan benci.
END
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar